
​Pengurusan Piutang dan Lelang Negara XIX


Recent news​
Kepadamu
Nurul Aini
133050000932
Apakah selalu begitu
Menjadi harum setelah tiada
Aku hanya mengenalmu dari cerita
Mulut ke mulut, buku ke buku
Mengenai pergelutanmu dengan dunia, wahai engkau pejuang lama
Menyelami jiwamu yang sedalam samudera
Oh, tidak!
Bahkan aku sudah ternganga dengan menyentuh bibir pantai kisah hidupmu, sepanjang usia
Aku mengenalmu setelah tiada menunjukkan eksistensinya
Mengawang sosokmu, wahai engkau yang berbangga mati muda
Buku, pesta dan cinta
Dunia sekarang tidak seindah itu, Bung!
Setidaknya di masa ku ketika setiap manusia menjadi individu seutuhnya
Andai kau masih ada
Tiga kata itu harusnya masih terasa maknanya
Semangat perubahanmu merasukiku
Meski begitu aku toh masih tetap diam,
di tempat
Aku tidak seradikal dirimu
Tapi aku berjalan di setiap rangkaian kata indah yang kau buat di Lembah Mendalawangi
Kini kau menyatu dengan Mahameru
Meninggalkan rekam jejak atasmu yang berserakan tak keruan
Kami orang muda tidak lagi seperti dirimu, Bung!
Kau harus, masih ada disini
Untuk apa-apa yang kuketahui tentangmu
Aku mengagumimu
Dengan segala dusta dan hina yang melekat padamu
Teruntuk sosok Soe Hok-gie ( 17 Desember 1942-16 Desember 1969 ), Mahasiswa Fakultas Sastra UI, Pendiri Mapala UI, Pembuat Sejarah Indonesia
29 Oktober, 9:22 pm
